Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar (Disperindag), Bali, di Stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) milik PT. Dewata Gassari, selasa (6/7), petugas menemukan sebanyak 3.669 tabung gas ukuran 3 kilogram rusak dan tidak layak pakai. Rata-rata tabung tersebut mengalami kebocoran dan berbahaya jika digunakan kembali.
Pihak SPBE mengaku 3.669 tabung gas 3 kilogram yang rusak ini didapat dari agen-agen yang mengisi elpiji di tempatnya selama setahun terakhir. Dari setiap pengisian 22.000 tabung elpiji perhari ditemukan sekitar 20 tabung yang rusak. “Untuk tabung ukuran 12 kilogram kami punya bengkel untuk memperbaikinya sementara yang 3 kilogram belum ada,” ujar wakil pimpinan PT. Dewata Gassari, Mulyadi, usai disidak oleh Disperindag.
“Untuk tabung-tabung 3 kilogram ini kita laporkan ke Pertamina dan akan diganti sama pabrikannya,” tambah Mulyadi. Menurut Mulyadi kerusakan tabung 3 kilogram ini lebih disebabkan oleh kesalahan produksi.
Sementara pihak Disperindag Denpasar menghimbau kepada SPBE untuk lebih berhati-hati dalam mengedarkan elpiji ke agen atau masyarakat. “Dari sini sudah mulai difilter dan yang tidak layak tidak diedarkan,” ujar Kepala Disperindag Denpasar I Wayan Gatra usai sidak.(IPW/KCM)