Lebih 2.000 pengunjuk rasa anti-pemerintah pada Senin (7/7) merintangi salah satu jalan tersibuk di Bangkok, menuding polisi bias terhadap mantan perdana menteri Thailand yang digulingkan Thaksin Shinawatra.
Para pengunjuk rasa dari Aliansi Rakyat bagi Demokrasi (PAD) berpawai ke markas besar kepolisian di distrik bisnis tersibuk Bangkok.
Mereka telah berunjuk rasa selama hampir tujuh pekan menuntut pemerintah yang berkuasa untuk turun, dengan menuding PM Samak Sundaravej bertindak sebagai boneka Thaksin.
Dengan mengenakan kaos kuning perlambang kehormatan bagi Raja Thailand, pengunjuk rasa melakukan aksinya di luar kompleks markas kepolisian.
“Kami tahu ada polisi baik dan buruk. Kami ingin mendukung polisi baik tapi tidak terhadap polisi buruk yang membantu para politisi. Tidakkah kamu merasa malu?” kata Somsak Kosaisuk, seorang pemimpin PAD berbicara di atas sebuah truk di depan pengunjuk rasa.
Ia menuding polisi gagal menginvestigasi keluhan-keluhan bahwa seorang menteri anggota kabinet dan pembantu Thaksin telah menghina Raja Bhumibol Adulyadej, suatu pelanggaran serius yang dapat dijatuhi hukuman hingga 15 tahun penjara.
Protes-protes oleh PAD awal tahun 2006 membayangi kudeta akhir tahun itu terhadap Thaksin yang dituduh melakukan korupsi oleh pihak militer.
Perkara korupsi pertamanya terhadap dia akan disidangkan Selasa.
Unjuk rasa paling akhir itu tak hanya menyerukan pengunduran diri Samak tetapi juga perubahan drmatis atas sistem pemerintahan Thailand. (IPW/Ant)