Sikap berapi-api advokat Bambang Widjojanto seketika luluh digantikan kesedihan. Calon pimpinan KPK ini terisak-isak saat ditanya kemungkinan nyawanya terancam saat menjalankan tugas pemberantasan korupsi.
Sambil terisak, Bambang menceritakan pengalamannya beberapa tahun silam saat ia masih bertugas di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan ditempatkan di Papua. Saat bertugas di Papua, Bambang mengaku sempat mendapat ancaman.
“Urusan mati adalah hak prerogatif Allah, kalau itu yang menjadi taruhan saya ikhlas, karena yang diperlukan Indonesia adalah meletakkan amanat di pimpinan. Saya ingin menyumbangkan pengetahuan dan fitrah saya untuk memberikan kontribusi bagi bangsa ini,” lirih Bambang.
Hal itu disampaikan Bambang saat mengikuti tahapan wawancara seleksi pimpinan KPK di Gedung Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (26/8).
Bambang juga membantah jika disebut mencari posisi dalam pertarungan calon pimpinan KPK ini. “Maaf saya bukan job seeker, kalau saya diberikan kepercayaan, saya anggap itu amanah,” tandasnya. (IPW/Dtc/foto : antikorupsi.org)