Jenderal Polisi Da’i Bachtiar mulai menanjak kariernya ketika ia menjabat Komandan Kepolisian Kota Besar (Dantabes) Makassar, sebelumnya masih bernama Ujungpandang, tahun 1994.
Ketika itu, Kolonel Polisi Da’i berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang menggegerkan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu. Bayangkan, pada kejadian itu, tujuh orang yang terbunuh.
Jajaran Poltabes Makassar di bawah Da’i Bachtiar, berhasil menangkap sang pelaku, yang adalah tetangga rumah dari korban pembunuhan. Pada mulanya, masyarakat tak percaya bahwa pelaku yang ditangkap itu adalah sang pembunuh.
Namun, Da’i Bachtiar tetap bertahan pada hasil penyidikan anggotanya nahwa orang yang ditangkap itu sungguh pelaku pembunuhan tersebut.
Akhirnya, setelah disidangkan di Pengadilan setempat, pelaku yang sejak semula sudah diyakini sebagai pembunuh sadis itu, dibukti benar-benar bersalah.
Keberhasilan itu menyebabkan Da’i Bachtiar dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi lagi, yakni sebagai Kepala Direktorat Reserss, Polda Nusa Tenggara dan berkedudukan di Denpasar, Bali.
Pada pos yang baru, yang memang sesuai dengan kecakapan yang dimilikinya, Da’i kembali memperlihatkan kemampuannya sebagai seorang reserse yang pernah mengikuti pendidikan di Jerman. Ia berhasil menangkap gembong narkoba di Bali.
Prestasi tersebut membawa Da’i Bahctiar menapak ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yakni sebagai Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolda) Sulawesi Tenggara.
Tak sampai setengah tahun bertugas di tempat yang baru itu, ia ditarik ke Jakarta dengan promosi menjadi jenderal bintang satu dan dipercayakan sebagai tenaga ahli bidang sosial-politik Kapolri.
Tiga bulan kemudian, Brigjen Pol Da’i Bachtiar meninggalkan pos sebagai tenaga ahli Kapolri dan mendapat jabatan sebagai Kepala Dinas Penerangan Polri.
Tugas tersebut menyebabkan ia banyak bergaul dan berdiskusi dengan wartawan. Di kalangan para wartawan, Da’i terkenal sebagai perwira tinggi yang luwes dan enak diajak berbincang-bincang.
Ia mendapat banyak masukan dari kalangan wartawan tentang penampilan anggota Polri yang profesional dan pengayom serta pelindung masyarakat.
Seperti pada pos-pos sebelumnya, Da’i Bachtiar tidak juga lama di Dsipen Polri, hanya sekitar enam bulan.
Kemudian, ia mendapat tugas dan kepercayaan dari pimpinan Polri untuk memegang jabatan strategis yang memang sesuai dengan bidang yang ditekuninya, yakni Komandan Korps Reserse Polri dengan pangkat dua bintang di pundaknya.
Lagi-lagi, Inspektur Jenderal Polisi Da’i Bachtiar memperlihatkan ketekunan bekerja secara profesional, yakni menangani kasus sejumlah konglomerat yang terkait dalam masalah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Setelah sekitar dua tahun bertugas sebagai Dan Korserse Polri, ia dipromosikan untuk jabatan penting, yakni sebagai Kepala Kepolisian Daerah Kapolda) Jawa Timur.
Selanjutnya, Da’i Bachtiar menjabat Gubernur Akademi Kepolisian dan sebelum menduduki jabatan tertinggi di kepolisian sebagai Kapolri dengan menyandang empat bintang dipundak, ia menjabat Kalakhar Badan Koordinasi Narkotik Nasional.
Nama Lengkap
Jenderal Pol Drs Da’i Bachtiar SH
Lahir
25 Januari 1950 di Indaramayu, Jawa Barat.
Agama
islam
Pendidikan
SD tahun 1962
SMP tahun 1965
SMA tahun 1968
Akademi Kepolisian 1972
PTIK tahun 1980
Sespim Polri 1987
Suspasen Serse 1990
Perguruan Tinggi 1994
Sesko ABRI tahun 1996
Karir
Penugasan di Polri.
Tahun 1973, Inspektur Dinas Resor Grobokan Dak IX Jateng.
Tahun 1974, Kasi Sabhara/Lantas Resor Grobokan.
Tahun 1974, Kabag Ops Resor Grobokan.
Tahun 1983/1985, Pas Dep/Instruktur Akpol.
Tahun 1985/1987, Danyon Tar Akpol.
Tahun 1997/1989, Kapolres Blora, Polda Jateng.
Tahun 1989/1990, Kapolres Boyolali, Polda Jateng.
Tahun 1990/1992, Kapolres Klaten, Polda Jateng.
Tahun 1992/1993, Sesdit Serse Polda Jatim.
Tahun 1993/1995, Kapoltabes Ujungpandang, Polda Sulselra.
Tahun 1995/1996, Kadit Serse Polda Nusra.
Tahun 1996/1997, Waka Polda Sultra.
Tahun 1997/1998, Tenaga Ahli Tkt II, SAHLI Kapolri Bidang Sospol.
Tahun 1998, Kadispen Polri.
Tahun 1998/2000, Dan Korserse Polri.
Tahun 2000, Kapolda Jatim.
Tahun 2000/2001, Gubernur Akpol.
Tahun 2001/2002 Kalakhar BKNN.
Tahun 2002, Kapolri.
Kegiatan Lain
Penugasan luar negeri.
Tahun 1981-1983, Central Investigation Dept, Jerman.
Tahun 1995, RRC.
Tahun 1997, Prancis.
Tahun 1998, Amerika Serikat.
Tahun 1998, Negara-negara ASEAN
Tahun 1999, Sidang ICPO di Korsel.
Tahun 1999, Sidang MMTC di Myanmar.
Karya
–
Penghargaan
Satya Lencana Kesatrya Tamtama
Satya Lencana Karya Bhakti
Satya Lencana Dwija Sistha
Satya Lencana XXIV Tahun
Satya Lencana Seroja
Bintang Bhayangkara Nararya
Bintang Yudha Dharma Nararya
Bintang Bhayangkara Pratama
Bintang Yudha Dharma Pratama
Alamat Rumah
Jalan Pattimura 37 Jakarta Selatan
Telepon 720-8311, 721-8115
Alamat Kantor
Jalan Trunojoyo No 3 Jakarta Selatan
Telepon 721-8001, 725-4420, 726-0208, 726-0306
E-Mail
–
Website
–