Pemerintah, Jumat (4/7), memecat beberapa pejabat Partai Komunis setempat dan seorang kepala polisi dalam penyelidikan kematian seorang siswi sekolah yang menyulut kerusuhan besar di China barat-daya, demikian laporan media resmi.
Wang Qin, pejabat tinggi Partai Komunis di kabupaten Weng`an, provinsi Guizhou, tempat kerusuhan terjadi pada Sabtu, dan Wang Haiping, Kepala pemerintah kabupaten, dipecat, demikian laporan kantor berita China, Xinhua.
Kepala polisi wilayah tersebut Shen Guirong, yang penyelidikannya mengenai dugaan perkosaan dan pembunuhan siswi itu memicu kerusuhan, juga dipecat, kata media resmi Jumat pagi.
Kerusuhan itu yang melibatkan 30.000 orang membuat beberapa bangunan pemerintah dibakar dan dijarah dan sejumlah kendaraan polisi dibakar setelah polisi setempat mengumumkan bahwa siswi berusia 17 tahun itu –yang tewas tenggelam– meninggal karena bunuh diri.
Pemrotes menduga gadis remaja tersebut, Li Shufen, diperkosa dan dibunuh oleh putra seorang pejabat setempat yang telah dibebaskan melalui tindakan polisi menutup-tutupi kasus tersebut, tuduhan yang dibantah oleh polisi.
Pemecatan itu menandai keadaan langka yang melibatkan pengakuan resmi pemerintah di tengah gelombang kerusuhan, yang biasanya dituduhkan oleh pemerintah China pada perusuh “kriminal” yang berusaha merusak kestabilan di wilayah setempat.
Pemukulan paman gadis tersebut oleh beberapa penyerang yang tak dikenal setelah ia menentang polisi sehubungan dengan kematian kemenakannya juga menyulut meningkatkan kerusuhan, terutama setelah tersiar desas-desus, yang terbukti palsu, bahwa ia telah meninggal akibat luka-lukanya.
Sebagaimana dikutip Xinhua, Wakil Kepala Partai Komunis Guizhou Wang Fuyu mengatakan kerusuhan itu mestinya dapat dihindari kalau saja para pejabat Weng`an “mau berkomunikasi secara layak dengan rakyat yang berduka” pada saat pertama kali terlihat kemarahan masyarakat.
Pemerintah setempat juga telah mensahkan “penyelesaian yang kasar dan keras” atas berbagai pertikaian masyarakat sehubungan dengan penghancuran rumah untuk proyek pemerintah, penggusuran warga untuk melicinkan jalan bagi pembuatan bendungan, dan masalah lain, kata Ketua Partai Provinsi Shi Zongyuan.
Protes rusuh itu sangat memalukan para penguasa Partai Komunis China, yang telah berusaha memperlihatkan negara tersebut sangat harmonis dan stabil sebelum Olimpiade Beijing bulan depan.
Xinhua pada Selasa, dengan mengutip keterangan beberapa pejabat, melaporkan kasus Li akan dibuka kembali untuk meredakan kemarahan masyarakat mengenai penanganan penyelidikan tersebut.
Tetapi sehari kemudian, beberapa pejabat, sebagaimana dilaporkan, mengatakan kasus itu pada dasarnya telah ditutup dan tak ada satu pun tuduhan masyarakat dalam kasus pidana tersebut yang benar. (IPW/Ant)