Polisi Malaysia kembali menembak mati tiga WNI di kawasan Batu Pahat, Johor Bahru, diduga telah melakukan perampokan pada Rabu pagi, dan satu orang perampok berhasil menyelamatkan diri dan kini sedang menjadi buronan.
Wakil kepala polisi Johor bahru Tun Hisan Tun Hamzah menceritakan kronologis kejadian, polisi ketika melakukan ronda melihat empat laki-laki mencurigakan keluar dari perkebunan kelapa sawit ke jalan besar, demikian media massa Malaysia, Kamis (19/6).
Polisi kemudian menghentikan mobilnya karena melihat mereka sedang membawa barang hasil rampokan. Polisi kemudian memperkenalkan diri, tapi ke empat orang itu langsung menyerang dengan parang. Seorang dari mereka sempat memukul kaca kiri mobil polisi dengan parang.
Demi mempertahankan diri, polisi kemudian melakukan tembakan ke arah tersangka dan menembak mati tiga dari empat lelaki itu, satu orang berhasil melarikan diri.
Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan dua laptop, barang-barang berharga lainnya, enam HP, uang tunai 1.290 ringgit dan uang Rp260.100, dua kulit kerbau hutan dan tiga bilah parang panjang dari para tersangka.
“Dua laptop, barang berharga, empat HP dan sejumlah uang tunai yang ditemui ternyata terbukti barang hasil rampokan di rumah penghulu di Kompleks Penghulu, Batu Pahar, Johor,” kata Tun Hisan.
Tun Hisan mengungkapkan, dua perampok WNI namanya Herman Ali, 40 Thn, dan Herasapatis, 35 Thn, berdasarkan pasport yang ditemui manakala seorang lagi tidak mempunyai dokumen pengenalan diri.
Ketiga mayat WNI sudah dibawa rumah sakit Batu Pahat untuk autopsi dan untuk mengetahui identitas semua pelaku melalui cap jempol.
“Kami juga menemui satu paspor dipercayai milik perampok yang dapat melarikan diri,” katanya.
Dua hari sebelumnya, polisi Malaysia juga telah menembak mati empat WNI di dekat pintu tol Simpang Pulai, jalan tol Utara-Selatan, Senin, setelah ke empat orang itu merampok keluarga China di desa Ampang sekitar 10 Km dari kejadian. (IPW/Ant)