Setelah beberapa lama `tiarap`, kelompok geng motor mulai menyebar teror lagi, yang dalam aksinya, pelaku memakai modus baru yaitu mencegat korban sambil mengaku dari polisi.
Salah satu korban aksi geng motor bermodus baru itu ialah Topan Sanjaya (20), warga Kiaracondong, Bandung, yang pada Minggu (2/3) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB, dianiaya, dan dirampas motor Suzuki Shogun miliknya, saat melintas Jalan Naripan (depan Gania Plaza Hotel).
Berdasar penuturan korban, dini hari itu, ia dan lima temannya baru pulang bermain dari Lembang. Saat melintas Jalan Sumatera, mereka bertemu kawanan geng motor berjumlah lebih dari sepuluh sepeda motor yang sedang nongkrong di depan tempat hiburan Amare.
Korban dan teman-temannya diteriaki kata-kata kotor oleh anggota geng motor tersebut. Korban menganggap teriakan tersebut angin lalu, dan terus melaju.
Merasa tidak dianggap, kawanan geng motor mengejar rombongan korban dan berhasil memepetnya di Jalan Naripan. Beberapa pelaku yang mengaku anggota intel polisi, menuduh bahwa korban dan teman-temannya adalah anggota geng motor.
Korban dipaksa mengaku sembari menerima tamparan di wajahnya. Merasa nyawanya terancam, Topan berusaha melepaskan diri dari kerumunan geng motor tersebut dengan cara berlari.
Beberapa anggota geng motor berusaha menangkapnya tapi gagal. Namun motor korban berhasil dirampas dan dibawa kabur pelaku. Kasus itu kini ditangani Polresta Bandung Tengah.
“Kami masih menyelidikinya. Anggota saya sudah disebar untuk mencari keberadaan pelaku,” kata Kapolresta Bandung Tengah AKBP Arief Ramdhani didampingi Kasat Reskrim AKP Dasmin, kepada wartawan, Minggu (2/3).
Kapolresta mengatakan, pihaknya sudah mengantongi sejumlah identitas pelaku berdasarkan ciri-ciri yang dilaporkan korban dalam laporananya kepada petugas penyidik. (IPW/Ant)